Garam Bambu: Harapan Baru dalam Pengobatan Alergi Kulit

Daftar Isi

Sebuah penemuan menarik datang dari dunia medis! Para peneliti dari Universitas Kyunghee berhasil mengungkap potensi luar biasa dari garam bambu dalam mengatasi reaksi alergi pada kulit.

Dalam penelitian mereka, garam bambu terbukti efektif dalam menghambat pelepasan histamin, sebuah zat kimia yang memicu reaksi alergi. Mekanisme kerjanya yang unik membuat garam bambu mampu meredakan peradangan dan mengurangi gejala alergi seperti gatal-gatal dan kemerahan.

A. GARAM BAMBU MENEKAN REAKSI ALERGI LOKAL PADA KULIT.

Dalam percobaannya, hewan percobaan disuntik dengan zat iritan yang menyebabkan antigen menginduksi sel mast untuk melepaskan mediator kimia seperti histamin², dan akibatnya, permeabilitas dinding pembuluh darah meningkat dan reaksi alergi pada kulit pun terjadi. Kemudian garam bambu diberikan kepada hewan untuk memverifikasi keefektifannya, dan hasilnya menunjukkan laju penghambatan yang bergantung pada konsentrasi. Kelompok yang diberi 0,1 g/kg dan 1 g/kg masing-masing menunjukkan laju penghambatan sebesar 24,3% dan 52,2%.

B. GARAM BAMBU MENGHAMBAT PELEPASAN HISTAMIN.

Dalam percobaan in vitro, yang menganalisis histamin pelepasan penghambatan dari sel mast, garam bambu menunjukkan efek yang bergantung pada konsentrasi, dan garam bambu 1mg/ml menunjukkan efek penghambatan yang signifikan. Di sisi lain, kelompok kontrol yang diberikan natrium klorida (NaCl) tidak menunjukkan efek pengobatan apa pun. Hasil ini menunjukkan bahwa garam bambu menghambat berbagai reaksi alergi sebagai mekanisme farmakologis, yang melindungi membran sel obesitas yang dibuat tidak stabil oleh stimulator, IgE, dan imunoglobulin E³. Sebagai kesimpulan, hasil yang diperoleh dalam percobaan ini menunjukkan bahwa garam bambu menghambat reaksi alergi di dalam dan luar organisme.


Posting Komentar